draws memories and loves on the blusky...

draws memories and loves on the blusky...
draws memories and loves on the bluesky...

Sunday, December 9, 2012

hari ini hari apa??


Well, jarak yang cukup lama sejak posting gegalauan terakhir..

Apa kabar teman?
Missing the updates??

Sipp, kali ini ada cerita yang pengen gw bagi :)

...

Pertama, sebelum pembeberan cerita, gw mo kasih alibi dulu nih kenapa lamaaaa bageeet ga update-update,

Ga tau kenapa tiap kali buka blogger, halamannya selalu kosong atau malah eror.. selain juga karna beberapa bulan terakhir sempat nginep di RS gegara hepatitis, juga  sibuk ngampus (menikmati masa2 indah semester akhir, insya Allah), penelitian dan skripsi, dan ada amanah yang cukup besar yang Alhamdulillah udah kelar, makanya susah baget nyari waktu buat posting cerita-cerita hari ini..

Okees, ga banyak mungkin yang bisa gw ceritain, bukan karena ga ada atau dikit.. tapi justru karna saking banyaknya yang mo dicurhatin (#aalaaah), malah bingung mo nulis yang mana dulu..

Oiya teman, hari ini 9 desember kan?

Pada tau ga ini nih hari apa?

Oke, ini hari minggu.. tapi ada lagi..

Yaa??

Sippooo,

yak ! Hari ini adalah hari antikorupsi..

Masih inget postingan gw tentang korupsi waktu di telat, atau korupsi waktu??
Kalo belom liat dibaca dulu ya, hehe

Ngomong-ngomong masalah korupsi, emang ga pernah ada habisnya. Mau yang menteri, mantan presiden, bupati, gubernur, sampe pegawai-pegawai di kantor pajak, di warung-warung.. ato bahkan elo atau gw, pastinya pernah sengaja atau ga sengaja ngelakuin hal yang satu ini?

Korupsi ga melulu tentang duit lo, bisa jadi amanah, waktu, kelebihan, juga pas ujian (baca:nyontek).. dan masih banyak lagi contoh-contoh lain.

Korupsi bisa disadari juga bahkan malah ga sengaja, namanya juga manusia yang selalu akrab dengan khilaf. Tapi yang namanya khilaf itu cuma sekali, kalo terlalu sering namanya bukan khilaf lagi, tapi HOBI..

Ini dia masalahnya, sistem yang ada saat ini, juga budaya serta pergeseran nilai moral, bikin pelaku-pelaku korupsi nyaman dengan hobi khilaf-nya. Ga ada lagi hati nurani yang biasanya teriak2 frustasi ketika kita bingung atau ngelakuin kesalahan.. agama dan kebenaran terabaikan, cuma demi posisi, kedudukan, dan kemewahan yang bernilai WAHH di mata masyarakat (menyembunyikan kenyataan dari mana semua itu didapat)..

Orang yang berkedudukan, kaya, berkuasa, tapi didapat dengan cara ga halal dianggap lebih keren, disegani dan ditakuti (padahal itu cuma kasat mata aja).. pemimpin bersahaja dan sederhana malah diremehkan dan diragukan kredibilitas juga kapabilitasnya..

Ribet buat dipahamin?

Contoh kecil, di sekolah atau di kampus, anak dengan nilai sempurna dan rapor penuh angka 9 (tapi nyontek) lebih dihargai dari pada yang nilainya warna-warni tapi didapat dengan jujur.., benar, ga semua siswa dengan nilai sempurna itu nyontek ato curang, ato mungkin ada yang lebih parah, udah nyontek, nilai ga kalah jelek pulaaakk.. apes!

Tapi poinnya disini, apakah kejujuran itu benar2 telah ditanamkan sejak kecil, di luar dari apakah anak itu nilai ujiannya 100 ato ga?

Apakah kejujuran itu telah dihargai dan diapresiasi dengan semestinya?
Ya, walaupun kejujuran sejati tidak perlu penghargaan atau di-duit-kan, bukan kah penghargaan kejujuran pada anak polos hijau lebih penting karena disitulah karakter dan moral mereka berkembang, dan penting lagi, merekalah nantinya yang akan memimpin negeri ini di masa yang akan datang?

Get it now?

Disinilah letak bobroknya.. kebiasaan (kita) yang serba instan, ingin cepat jadi, selesai, bagus tapi malas, sifat konsumtif tapi kantong kempes, atau posisi terdesak dan penuh tekanan, meredam nilai-nilai timur, menenggelamkan nurani, menggelapkan pikiran..

A, pemimpin bersahaja dan sederhana, tiba2 mendapat musibah kebakaran dan semua harta benda ludes dilahap api, terdesak uang untuk anaknya yang ingin masuk kuliah.. tiba2 dipercayakan proyek 3 milyar?

B, siswa patuh dan rajin tapi tiap ujian dapet angka kepala empat ato lima mulu, sedang ujian akhir yang sangat menentukan kelulusan, dan pengawas sedang ke toilet + teman2 sekelas juga sibuk nyontek?

Atau C, yang dagangannya selalu laku, ada tetangga punya mobil baru, rasa iri membuat ia mencurangi timbangan untuk mendapatkan keuntungan lebih?

Juga banyak skenario2 lain...

Lalu apa??

Apa yang akan A, B, C, atou D, E, F dan manusia2 lainnya lakukan dengan skenario mereka?

Itu sih tergantung, maunya gimana? Seberapa kuat pondasi-nya? Dan seberapa giat nurani mereka berteriak.. juga seberapa jernihkah hati mereka untuk mau mendengar bisikan teriakan nurani tersebut?

Dan kita?

Yahh, manusia terlalu sibuk dengan urusan masing2, tidak akan berkutik jika tidak mengancam keselamatan diri..

Tapi, hei !!

Bukankan kita masih ada Tuhan dan hari akhir?
Dia yang selalu mengawasi, dan persinggahan saat para malaikat semangat untuk mewawancara?

Juga mereka, para hati polos yang terinjak zaman, dikalahkan kejahatan tersusun rapi.. (mereka perlu bantuan dan dukunyan kita !)

Dan mereka, generasi hijau yang menunggu untuk digarap, menunggu benih2 kejujuran dan kebaikan disemai?

Tinggal kita, kususnya kamu teman, yang dengar cerita gw hari ini..

Ya, kamu?

Haha, sudahkan kita menjalankan peran khalifah?
Sudahkan kita saling bantu dan mensehati dalam kebaikan?
Dan, sudahkah nasehat serta petuah baik itu didengarkan, dilaksanakan dengan semestinya?

Susah dijawab?

Oke, kalo gw tanya yang ini?
Udah punya mobil mewah belom? Rumah yang harganya ada 9 nol? Ato IPK lo berapa?
postingan gw kepanjangan? ngebosenin?

oke.... isn't writing this one better than just watching?? 

Mari menertawakan diri sendiri :D

No comments:

Post a Comment