Well, jarak yang cukup lama sejak posting gegalauan terakhir..
Apa kabar teman?
Missing
the updates??
Sipp, kali ini ada cerita yang pengen gw bagi :)
...
Pertama, sebelum pembeberan cerita, gw mo kasih
alibi dulu nih kenapa lamaaaa bageeet ga update-update,
Ga tau kenapa tiap kali buka blogger, halamannya selalu kosong atau
malah eror.. selain juga karna beberapa bulan terakhir sempat nginep di RS
gegara hepatitis, juga sibuk ngampus
(menikmati masa2 indah semester akhir, insya Allah), penelitian dan skripsi,
dan ada amanah yang cukup besar yang
Alhamdulillah udah kelar, makanya susah baget nyari waktu buat posting cerita-cerita hari ini..
Okees, ga banyak mungkin yang bisa gw ceritain,
bukan karena ga ada atau dikit.. tapi justru karna saking banyaknya yang mo
dicurhatin (#aalaaah), malah bingung mo nulis yang mana dulu..
Oiya teman, hari ini 9 desember kan?
Pada tau ga ini nih hari apa?
Oke, ini hari minggu.. tapi ada lagi..
Yaa??
Sippooo,
yak ! Hari ini adalah hari antikorupsi..
Masih inget postingan gw tentang korupsi waktu
di telat, atau korupsi waktu??
Kalo belom liat dibaca dulu ya, hehe
Ngomong-ngomong masalah korupsi, emang ga pernah
ada habisnya. Mau yang menteri, mantan presiden, bupati, gubernur, sampe
pegawai-pegawai di kantor pajak, di warung-warung.. ato bahkan elo atau
gw, pastinya pernah sengaja atau ga sengaja ngelakuin hal yang satu ini?
Korupsi ga melulu tentang duit lo, bisa jadi
amanah, waktu, kelebihan, juga pas ujian (baca:nyontek).. dan masih banyak lagi
contoh-contoh lain.
Korupsi bisa disadari juga bahkan malah ga
sengaja, namanya juga manusia yang selalu akrab dengan khilaf. Tapi yang
namanya khilaf itu cuma sekali, kalo terlalu sering namanya bukan khilaf lagi,
tapi HOBI..
Ini dia masalahnya, sistem yang ada saat ini,
juga budaya serta pergeseran nilai moral, bikin pelaku-pelaku korupsi nyaman
dengan hobi khilaf-nya. Ga ada lagi
hati nurani yang biasanya teriak2 frustasi ketika kita bingung atau ngelakuin
kesalahan.. agama dan kebenaran terabaikan, cuma demi posisi, kedudukan, dan
kemewahan yang bernilai WAHH di mata masyarakat (menyembunyikan kenyataan dari
mana semua itu didapat)..
Orang yang berkedudukan, kaya, berkuasa, tapi
didapat dengan cara ga halal dianggap lebih keren, disegani dan ditakuti
(padahal itu cuma kasat mata aja).. pemimpin bersahaja dan sederhana malah
diremehkan dan diragukan kredibilitas juga kapabilitasnya..
Ribet buat dipahamin?
Contoh kecil, di sekolah atau di kampus, anak
dengan nilai sempurna dan rapor penuh angka 9 (tapi nyontek) lebih dihargai
dari pada yang nilainya warna-warni tapi didapat dengan jujur.., benar, ga
semua siswa dengan nilai sempurna itu nyontek ato curang, ato mungkin ada yang
lebih parah, udah nyontek, nilai ga kalah jelek pulaaakk.. apes!
Tapi poinnya disini, apakah kejujuran itu benar2
telah ditanamkan sejak kecil, di luar dari apakah anak itu nilai ujiannya 100
ato ga?
Apakah kejujuran itu telah dihargai dan
diapresiasi dengan semestinya?
Ya, walaupun kejujuran sejati tidak perlu
penghargaan atau di-duit-kan, bukan
kah penghargaan kejujuran pada anak polos hijau lebih penting karena disitulah
karakter dan moral mereka berkembang, dan penting lagi, merekalah nantinya yang
akan memimpin negeri ini di masa yang akan datang?
Get
it now?
Disinilah letak bobroknya.. kebiasaan (kita)
yang serba instan, ingin cepat jadi, selesai, bagus tapi malas, sifat konsumtif
tapi kantong kempes, atau posisi terdesak dan penuh tekanan, meredam
nilai-nilai timur, menenggelamkan nurani, menggelapkan pikiran..
A, pemimpin bersahaja dan sederhana, tiba2
mendapat musibah kebakaran dan semua harta benda ludes dilahap api, terdesak
uang untuk anaknya yang ingin masuk kuliah.. tiba2 dipercayakan proyek 3
milyar?
B, siswa patuh dan rajin tapi tiap ujian dapet
angka kepala empat ato lima mulu, sedang ujian akhir yang sangat menentukan
kelulusan, dan pengawas sedang ke toilet + teman2 sekelas juga sibuk nyontek?
Atau C, yang dagangannya selalu laku, ada
tetangga punya mobil baru, rasa iri membuat ia mencurangi timbangan untuk
mendapatkan keuntungan lebih?
Juga banyak skenario2 lain...
Lalu apa??
Apa yang akan A, B, C, atou D, E, F dan manusia2
lainnya lakukan dengan skenario mereka?
Itu sih tergantung, maunya gimana? Seberapa kuat
pondasi-nya? Dan seberapa giat nurani
mereka berteriak.. juga seberapa jernihkah hati mereka untuk mau mendengar bisikan
teriakan nurani tersebut?
Dan kita?
Yahh, manusia terlalu sibuk dengan urusan
masing2, tidak akan berkutik jika tidak mengancam keselamatan diri..
Tapi, hei !!
Bukankan kita masih ada Tuhan dan hari akhir?
Dia yang selalu mengawasi, dan persinggahan saat
para malaikat semangat untuk mewawancara?
Juga mereka, para hati polos yang terinjak
zaman, dikalahkan kejahatan tersusun rapi.. (mereka perlu bantuan dan dukunyan
kita !)
Dan mereka, generasi hijau yang menunggu untuk digarap, menunggu benih2 kejujuran dan
kebaikan disemai?
Tinggal kita, kususnya kamu teman, yang dengar
cerita gw hari ini..
Ya, kamu?
Haha, sudahkan kita menjalankan peran khalifah?
Sudahkan kita saling bantu dan mensehati dalam
kebaikan?
Dan, sudahkah nasehat serta petuah baik itu didengarkan, dilaksanakan dengan
semestinya?
Susah dijawab?
Oke, kalo gw tanya yang ini?
Udah punya mobil mewah belom? Rumah yang
harganya ada 9 nol? Ato IPK lo berapa?
postingan gw kepanjangan? ngebosenin?
oke.... isn't writing this one better than just watching??
Mari menertawakan diri sendiri :D