My words...
Kalo ditanya, gw pasti bakal jawab kalo gw ga pernah mau
sama dengan orangtua gw.., gw ga bakal ngambil jalur yang sama dan berakhir di
ujung yang sama dengan mereka.. seenggaknya ga dalam cinta
Ok, walaupun gw sendiri ragu apa cinta itu bener2 ada?? Does
love ever exist??
God’s answer never works with me, haha, it didn’t work
Dan setelah perjalanan panjang dengan beberapa mulut yang
mengaku cinta, hati ini masih belum jua puas..., bahkan saat cinta itu bertepuk
riang
Dan sekarang, me too, have no idea!
Keputusan seperti apa yang mesti gw ambil untuk dia?
Apa gw harus memantaskan dia dulu sehingga nyanyian mata
yang iri bisa terabaikan?
Atau mungkin gw ga pernah pantas buat dia??, terlepas dari
semua anggapan orang dan saran untuk tidak menyakiti dia lebih jauh lagi
Orangtua gw, seenggaknya mungkin menurut mereka,
Hubungan ada ketika terdapat azas saling menguntungkan,
Ada karena keadaan memuaskan yang dapat direnggut ketika
memiliki seseorang
Lantas apa yang bisa gw pegang dan pedomani??
Ketika gw mulai tulus pada orang yang menurut mereka tepat,
justru pada akhirnya gw sendiri yang tersakiti.. mereka ga pernah tau dengan
ketakutan yang setia bersemayam dalam kepala bebal gw
Ataupun cerita lain saat si fulan yang mereka anggap menjijikkan,
terpaksa gw lepas karena akhirnyapun ayat-ayat merekalah yang paling benar
Kemudianpun gw sendiri lagi, dengan tameng agar tak ada
satupun yang mendekat dan telah mendarah
daging
Namun kembali tanpa daya, setelah dia masih bisa tulus,
katanya
Hati tidak pernah ada yang tau, rahasia yang membuat gemas
sekaligus was-was
Seandainya kadar ketulusan dapat dilihat dengan indikator
yang terpasang di hidung,
Atau kita dapat melihat yang dipikirkan seseorang dari
jidatnya
Bisakah menjadi jaminan semua akan baik-baik saja?
Terkadang kebenaran terlalu menyakitkan untuk menggantikan
kebohongan...
No comments:
Post a Comment